DAERAH

Nasabah Ansuransi Bumi Putra Sesalkan Dananya Tidak Bisa Diambil

Tangerang, (DB) – Semua orang tua ingin berbuat yang terbaik untuk masa depan anak menjadi lebih baik.
Sehingga cukup banyak yang mengikuti program Asuransi, agar pada saat anak menginjak usia mulai dewasa tidak terlalu sulit lagi mencari dana karena orang tua tersebut sudah menabung jau-jauh hari untuk kebutuhan kuliah anak-anak mereka.

Namun sepertinya ketulusan hati orang tua tersebut menjadi santapan empuk para oknum-oknum yang mengatasnamakan asuransi.
Hal tersebut dapat dilihat dari pemegang Polis Asuransi Bumiputera Nomor 212100530758 saudara Makmur Napitupulu mengikuti Program Mitra Cerdas yang dimulai pada tanggal 2 Maret 2012.

Kontrak selama 15 tahun dengan perincian Dana Kelangsungan Belajar. Bumiputra wajib melaksanakan pembayaran pada Tanggal, 02-03-2015, sebesar Rp. 12.500.000 kepada Peserta Asuransi Mitra Cerdas.

Demikian pula pada tahun 2021, tahun 2024 dan tahun 2027 habis kontrak.

Ahli waris sebagai penerima, 1. Juliani Ribka Napitupulu
2. David Aldo Napitupulu
3. Daniel Napitupulu
4. Dormauli Pakpahan

Dari temuan wartawan dikantor Cabang Bumiputera terjadi perdebatan yang sangat alot antara saudara Makmur selaku pemegang Polis dan Helvi selaku kepala Cabang Wilayah Balaraja.

Makmur meminta hak pada tahun 2021 seharusnya mendapatkan sebesar Rp. 12.500.000 namun saudara Helvi berkata dengan gaya seperti orang yang paling hebat.

Hal yang lebih mengherankan lagi dengan lantang saudara Helvi berkata mulai tahun 2017 pihak Bumiputera sangat sulit untuk membayarkan para nasabah.
Kenapa tidak dipublikasikan agar para nasabah stop dulu melakukan pembayaran.

Ini bisa dikatakan kalau menagement menjadikan nasabah sebagai sapi perahan dan dapat dikatakan ini kejahatan yang sangat di senghaja, ungkap Makmur.

Makmur napitupulu saat dimintai keterangan nya mengatakan selama sembilan tahun saya membayar tidak pernah telat sebesar Rp. 1.786.000 per-bulan.
Sampai dengan saat jatuh tempo pihak Bumiputera wajib memberikan Rp. 12.500.000 sesuai dengan apa telah disepakati berdasarkan hukum yang berlaku. Namun dengan gaya angkuh Helvi berkata buat aja pengajuan tapi saya tidak tau kapan bisa, hal ini membuat saya sangat kecewa padahal saya mengambil uang saya tersebut buat bayar kuliah anak sesuai yang sudah disepakati program Mitra Cerdas.

Dan lebih heran lagi jika nasabah mundur akibat dari ketidak mampuan pihak menagement dalam mengelola keuangan nasabah.
Saya harus kehilangan uang saya lebih dari sepuluh juta karena berhenti.

Helvi selaku kepala cabang berkata bapak harus menyelesaikan cicilan /kredit karena ekonomi bapak sudah dibantu sama Asuransi, gila kali itu kepala cabang, duit saya sendiri kok saya buat di asuransi Bumiputera kok beliau bilang saya dibantu ekonomi ungkap Makmur Napitupulu dengan rasa kecewa yang mendalam. (IF/TIM)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button