Berita Terkini

Tokoh Perantauan Pesibar, Turun Gunung

Pesibar (db) – Ketokohan seseorang dalam konteks kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur, Bupati dan yang lain), tidak bisa dikesampingkan.

Keberadaan mereka yang disegani dan dihormati di suatu wilayah atau komunitas masyarakat tertentu, biasanya dapat menjadi “magnet” yang mampu menyedot dan menyatukan massa.

Kebiasaan dan sudah menjadi budaya yang kental dan sudah mengakar sejak lama, masyarakat Pesisir Barat sangat menghormati dan patuh pada seorang yang dituakan, apa lagi dalam adat budaya bisa saja jadi “dengian” dan jadi “tutukan”, (didengar dan di ikuti keteladanannya. Red) .
Dengan ketokohan tersebut keberadaan mereka menjadi sangat penting untuk berperan sebagai motor penggerak mendorong masyarakat untuk di arahkan menjadi satu kekuatan yang dahsat.

Lebih dari itu dengan ketokohan mereka juga dapat menjadi lokomotip, untuk dapat membawa dan menarik banyak gerbong sebagai modal kekuatan yang tidak boleh dipandang sebelah mata.

Banyak tokoh Krui yang ada diperantauan, dapat secara langsung dan berperan aktif memainkan ketokohannya dalam mendukung kemenangan salah satu cabub yang di idolakan di Kabupaten Pesisir Barat.

Seperti Hermansyah Dulaimi, S.H,. M.H akrab dipanggil “Cik HD”, sangat bersemangat membangun kekutan dengan “minak muari ” (Saudara dan karib kerabat, red) di Pekon untuk dapat menyatukan satu kekuatan dan memenangkan calon yang “didukung”, (red).
Ketika dihubungi dia juga mengapresiasi supaya pewarta “Online”, gencar menyebarkan keberadaan mereka “turun gunung” dalam rangka mengkonsolidasikan “Minak muari”, demikian ungkap Ketua PERADI cabang Jakarta Barat ini menyampaikan sembari menutup statmennya.

Drs. Fathur Rahman Duata, tinggal di Kota Bekasi juga “turun gunung”, dalan rangka mensolidkan “minak muari-nya” yang ada di Pesisir Barat. Dia mengungkapkan, untuk dapat memenangkan Cabub bisa saja asal semua potensi dan sumber daya dari kedua pasangan, dapat men-sinergikan potensi itu di semua lini.

Silaturahmi yang dibangun oleh kelompok pasangan yang minta untuk didukung tentu diterima dengan lapang dada dan tangan terbuka, dan kita bisa memberikan dukungan minimal memberikan bantuan do’a. Tidak mungkin kita yang datang menawarkan diri kepada pasangan tertentu untuk memberikan dukungan, ujar Ketua PAN Kota Bekasi ini menambahkan. (IF)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button