Bogor

Usai Pawai Obor Sambut Malam Tahun Baru Islam, Panggung Utama Kabogor Fest 2025 Gelar Dangdutan, Pengunjung Asik Berjoget

BOGOR – Malam tahun baru Islam 1 Muharam 1447 H yang bertepatan dengan Malam Jumat 26 Juni 2025 diwarnai dengan aksi Pawai Obor di areal Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor. Pawai Obor yang diikuti ratusan warga Bogor tersebut juga menandai berakhirnya perhelatan Kabogor Fest 2025 yang merupakan rangkaian kegiatan Hari Jadi Bogor (HJB) ke 543.

Bupati Bogor, Rudy Susmanto, berkesempatan menutup langsung acara Kabogor Fest 2025 dan menyambut acara Pawai Obor di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor.

“Ini merupakan rangkaian acara sekaligus penutupan rangkaian Hari Jadi Bogor ke-543. Kami mengucapkan selamat tahun baru Islam 1447 Hijriyah,” ucap Bupati Bogor dalam sambutannya.

Sayangnya, penutupan acara HJB tersebut juga diwarnai kritik sosial yang viral di akun TikTok Ruang Kita. Dalam narasi menyebutkan “Ketika Nilai nilai perenungan perayaan acara keagamaan dalam menyambut tahun baru Islam, disuguhkan dengan acara yang jauh dari nilai nilai keagamaan maka seperti ini yang akan tampil# Kabupaten Bogor menyala Bossmu”.

Akun medsos tersebut pun langsung mengundang beragam komentar, yang mayoritas menyayangkan isi video di TikTok tersebut yang menayangkan aksi joget dangdut bersama yang di pandu penampilan Band dengan latar belakang panggung bertuliskan pawai obor.

Usut punya usut, kegiatan dangdutan tersebut berlangsung di panggung utama Kabogor Fest 2025 tempat dipusatkannya kegiatan Pawai Obor menyambut tahun baru islam 1 Muharam 1447 H.

“Panggung obor, panggung utama…,” kata sumber yang hadir di lokasi acara.

Menanggapi hal tersebut, Aktivis Bogor, Hero Akbar menyatakan keprihatinannya. Menurut aktivis yang akrab disapa Moses ini, acara jogetan dangdut di momentum malam tahun baru islam salah kaprah dan jauh dari nilai-nilai relijius.

“Ketika warga muslim di berbagai daerah menyambut tahun baru islam dengan pawai obor dan introspeksi diri, ini kok malah disuguhkan acara untuk joget joget sama panitia. Bupati Bogor harus beri teguran keras ke panitia HJB atas kejadian memalukan ini,” ucap Moses.

“Bogor punya tagline Tegar Beriman, kalau pas acara malam tahun baru islam malah ngajak warga joget-joget di panggung utama, ini justru menciderai tagline Tegar Beriman tersebut, harusnya pas malam tahun baru islam panggung acara dimanfaatkan untuk hal-hal yang bernuansa relijius, agar sinkron dengan tema dan momen acara,” tegasnya.

“Saya dengar arena Pakansari juga digunakan sebagai ajang bancakan panitia HJB untuk meraup pundi pundi uang dengan menjual nama UMKM, sementara pelaku UMKM nya terus menjerit karena dipatok harga Rp2,5 – 8 juta untuk bisa ikut jualan di sana, padahal nyatanya sepi pengunjung dan pembeli, tidak seperti yang digaungkan dalam banyak pemberitaan yang menargetkan 2 juta pengunjung,” tandasnya.

Back to top button