Perjalanan Tim SCR Menelusuri Cerita Rakyat Menak Sengaji Paduka Rajo
TULANG BAWANG (DB)- Bangsa yang besar, adalah bangsa yang mengenal sejarah, dan bangsa yang maju apabila menghargai sejarah, itulah yang menggerakkan Tim Safari Cerita Rakyat (SCR) untuk menguak kisah sejarah yang berkembang ditengah masyarakat, sebab banyak cerita rakyat, terkadang masih menjadi misteri ataupun kesimpangsiuran di kalangan masyarakat, seperti apa sih yang sebenarnya.
Pada edisi perdana, Tim SCR memulainya dengan mengunjungi Makom Menak Sengaji yang berada di Kelurahan Ujung Gunung, Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung, sebab dari cerita rakyatnya, Menak Sengaji, merupakan salah satu orang penting dalam sejarah cikal bakal Kota Menggala.
Perjalanan Tim SCR diawali dengan mengunjungi masyarakat sekitar Makom Menak Sengaji, lokasi tersebut berada didekat Destinasi Wisata, yakni Tangga Raja yang menjadi tempat awal dikunjungi.
Dilokasi Tangga Raja, yang tak jauh dari Makom Menak Sengaji, Tim SCR bertemu tokoh masyarakat setempat Tut Zainal dan Lurah Ujung Gunung Raden, Tim SCR mendapat penjelasan dari keduanya bahwa selain adanya Makom Menak Sengaji dan tempat-tempat bersejarah yang berkaitan dengan Menak Sengaji, seperti Kapal Cina, Pulau Daging, Pemandian Kuda dan lain sebagainya, Tim SCR juga diberitahukan tentang adanya beberapa tempat Destinasi Wisata dan beberapa peninggalan sejarah yang menurut cerita masyarakat, tempat-tempat tersebut merupakan bekas peperangan pada masa itu.
Disisi lain, saat Tim SCR mengunjungi lokasi-lokasi tersebut, Tim SCR juga melihat ada beberapa bangunan yang memiliki nilai sejarah, seperti beberapa bangunan tua yang menurut cerita rakyatnya sudah ada sejak jaman Kolonial Belanda, seperti bekas Kantor Cabang Kejaksaan, bekas Lembaga Pemasyarakatan, Gedung Perwatin dan Kantor Pos yang hingga saat ini masih dipungsikan dan menjadi Cagar Budaya Kabupaten Tulang Bawang.
Hari Oktavia, salah satu dari Tim SCR menjelaskan, bahwa safari cerita rakyat, adalah sebuah tayangan edukasi kepada masyarakat luas tentang kisah disuatu wilayah atau lokasi, baik itu Makan / Makom, ataupun peninggalan sejarah dan tempat-tempat lainnya yang memiliki kisah dan menarik untuk diungkap.
“Kita berharap dengan adanya penggalian cerita rakyat ini, bisa menggugah hati seluruh masyarakat untuk bisa semakin peduli terhadap tempat-tempat bersejarah, sehingga tidak lupa dengan yang namanya sejarah, baik itu sejarah disuatu tempat, ataupun peninggalan dari orang-orang penting di masa lampau,” jelas Tim SCR, Hari Oktavia, Senin (26/10/2020).
Dia melanjutkan, bahwa tidak ada bangsa yang maju tanpa memahami sejarah bangsa, Negara-negara di Eropa misalnya, bisa maju karena warganya menghargai sejarah, apalagi sejarah memiliki nilai yang sangat penting dan berharga di kehidupan masa depan.
“Karena bagaimana anak cucu kita nanti bisa mengetahui cerita sejarahnya, jika kepedulian kita tidak ada, beranjak dari hal itulah, kami Tim SCR melakukan gerakan mengunjungi lokasi-lokasi bersejarah yang memiliki cerita rakyatnya, dan melakukan dokumenter, agar dapat kembali mengingatkan, sekaligus memberikan pendidikan ilmu bagi generasi penerus,” tandasnya berharap.(tim)