LAMPUNGPringsewuRegional

Transparansi Dipertanyakan, Proyek RKB SDN 1 Pandansari Selatan Berjalan Tanpa Papan Informasi

Pringsewu (Delikbuana) — Dugaan ketidaktransparanan kembali menyeruak dalam proyek Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) di SDN 1 Pandansari Selatan, Kecamatan Sukoharjo. Proyek yang sudah berjalan lebih dari satu bulan itu ternyata tidak disertai papan informasi, sebuah kewajiban mutlak yang harus dipasang sejak hari pertama pekerjaan.

Tim investigasi media yang turun langsung ke lokasi mendapati bahwa area pekerjaan tidak menunjukkan satu pun identitas proyek: tidak ada papan informasi, tidak ada keterangan anggaran, tidak ada petunjuk kontraktor. Kondisi itu menimbulkan pertanyaan besar mengenai apa yang sebenarnya terjadi di balik pekerjaan tersebut.

Ketika dikonfirmasi, pengawas lapangan, memberikan alasan yang tak lazim: papan proyek diklaim “belum dikirim” oleh pegawai Dinas PUPR Pringsewu.

“Papan proyeknya sudah ada, tapi belum dipasang karena belum diantar oleh pegawai PU, Mas Febri,” katanya, Senin (17/11/25).

Alasan tersebut memunculkan tanda tanya. Sebab dalam praktik umum, papan informasi diproduksi dan dipasang langsung oleh pihak rekanan sejak awal, bukan menunggu diantarkan oleh pegawai dinas.

Kejanggalan tak berhenti di situ. Di lokasi, para pekerja terlihat bekerja tanpa Alat Pelindung Diri (APD). Padahal, APD merupakan syarat mutlak dalam keselamatan kerja konstruksi.

“Belum dikasih APD. Biasanya APD dari kontraktornya, tapi belum datang,” kata pengawas lapangan.

Tidak adanya APD mengindikasikan lemahnya pengawasan serta potensi pelanggaran aturan keselamatan kerja.

Ia juga menyebut bahwa penanggung jawab kontraktor adalah Dodi, yang dikatakannya merupakan warga Pringsewu.

“Nanya saja sama Pak Dodi, biar enak. Kan yang punya kontrak beliau,” ujarnya.

Namun, ketika ditelusuri lebih jauh, identitas kontraktor tidak tercantum di lokasi, memperkuat dugaan bahwa proyek ini tidak memenuhi standar transparansi publik.

Saat dihubungi, jawaban Dodi justru semakin memperkeruh keadaan. Ia mengaku papan proyek belum dipasang, lalu mengubah pernyataannya bahwa sudah dipasang, kemudian kembali mengatakan masih akan dipasang.

“Belum dipasang, Mas… Barangnya sudah ada… Udah dipasang… nanti dipasang setelah cek lokasi lagi,” ucapnya dengan tidak konsisten.

Lebih lanjut, ia bahkan mengaku sebagai wartawan dan menolak memberikan keterangan jelas melalui telepon.

“Kita ketemu aja biar enak. Kita sama-sama di media juga,” ujarnya, seolah ingin mengarahkan konfirmasi ke ruang yang tidak formal.

Jawaban yang berubah-ubah ini mengisyaratkan adanya ketidakterbukaan, bahkan upaya mengaburkan informasi terkait proyek.

Papan informasi adalah pintu utama kontrol publik terhadap proyek pemerintah, berapa nilai anggaran, siapa kontraktornya, berapa lama masa pekerjaan, dan dari mana sumber dananya. Hilangnya papan informasi selama lebih dari satu bulan adalah indikasi serius adanya ketidakterbukaan.

Ditambah dengan pekerja tanpa APD, dalih bahwa papan menunggu diantar, hingga pelaksana yang tidak mampu memberikan keterangan konsisten, seluruhnya membentuk pola kejanggalan yang tidak bisa diabaikan.

Hingga berita investigasi ini diterbitkan, papan informasi proyek RKB SDN 1 Pandansari Selatan tetap tidak ditemukan di lokasi, dan pihak-pihak terkait masih memberikan jawaban yang tidak solid. (Tim)

Related Articles

Back to top button