Jawa Tengah

Menolak Dilengserkan Bupati Pati

Pati – Unjukrasa yang dilakukan ribuan massa di depan pendopo kabupaten- alun alun Kota Pati, Rabu ( 13/8/2025) “menghasilkan”, 34 orang terluka dan harus dilarikan ke rumah sakit. Sebuah mobil dibakar, 11 pengunjukrasa ditangkap polisi, Lalu Bupati Pati, Sudewo menolak untuk dilengserkan dan sempat dilempari botol minuman kemasan dan sandal, Sempat pula ada pernyataan “palsu” pengunduran diri Sudewo yang dibacakan seseorang yang diduga dari “unsur” pengunjukrasa.

Ketua DPRD Pati Ali Badrudin sempat memimpin rapat dadakan yang diikuti 42 anggota dari total 50 anggota DPRD setempat. Kemudian membentuk tim angket. Hak angket adalah hak DPRD untuk melakukan penyelidikan terhadap kebijakan pemerintah kabupaten yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan masyarakat, daerah, dan negara yang diduga bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Adapun tujuan hak angket : untuk menyelidiki dugaan pelanggaran atau penyimpangan dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah yang berdampak signifikan. Hal ini sesuai dasar hukum : yang diatur r dalam Undang-Undang Dasar 1945, khususnya Pasal 20A ayat (2), serta diperjelas dalam Undang-Undang MD3 (UU Nomor 17 Tahun 2014) tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD.

Pengunjukrasa yang berdatangan dari 21 kecamatan, sebagian besar mengendarai motor, mobil pribadi, truk, hingga minibus. Kendaraan mereka diparkir di seluruh ruas jalan menuju titik lokasi depan pendopo-alun-alun. Semua ruas jalan dipasang rambu lalulintas dan dijaga polisi dan tentara, sehingga pengunjukrasa meneruskan berjalan kaki menuju titik lokasi. Sejumlah truk nampak dijejali dengan sound horeg dan juga dioperasikan sehingga sejumlah warga nampak berjoget dengan riang gembira.

Sedang di seputar titik lokasi, sudah disediakan ribuan dos berisi minuman, makanan ringan, bahkan buah-buahan secara gratis.Pengunjukrasa sebagian besar terdiri kaum pria, dengan mengenakan berbagai atribut. Sebagian diantaranya membawa bendera dan poster. Namun juga banyak terlihat kaum perempuan hingga anak anak.Terlihat satu “panggung kecil” yang dilengkapi sound system yang dipergunakan untuk orasi.

Aksi pengunjukrasa tersebut mirip mirip dengan unjukrasa menolak pabrik semen di Pegunungan Kendeng, sekitar 20 tahun yang lalu. Namun unjukrasa untuk melengserkan Bupati Pati Sudewo ini dikerahkan lebih dari 2.000 personil keamanan. Terutama dari 14 polres dan Polda Jateng.(Rikha)

Related Articles

Back to top button