Ketua AWPI Angkat Bicara, Terkait Media Online Yang Mencatut Anggotanya
METRO(DB) – Penggunaan media sosial seperti WhatsApp (WA) saat ini sudah menjadi hal lumrah. Whatsapp group sengaja dibuat berisi orang-orang yang lebih dekat atau yang lebih dikenal untuk berkomunikasi intensif.
Menyampaikan pendapat, berbagai opini, dan meningkatkan diskusi guna membangun hubungan dengan orang lain secara cerdas dan sehat. Lain hal jika sejak awal tujuan dibuat grup memang untuk hal-hal receh.
Itulah yang dikatakan ketua AWPI Kota Metro Verry Sudarto, saat menanggapi berita yang menyudutkan salah satu pembina AWPI dengan orang no 1 di Kota Metro.
“Ya, dugaan kita bermula dari percakapan Whatsapp group, pada Minggu (20/06/2021) malam,”ujar Verry.
Berikut isi percakapan tersebut tanpa mengurangi isinya:
“Mana para jurnalis, ini waktunya memberikan masukan yang benar, jangan diam saja, bantu masyarakat supaya terhindar dari penyebaran virus covid-19. 🙏🙏🙏,”kata Tri Hendriyanto.
“Kan di pasar pak.kadis…hemat saya klu di pasar kan..biasa..2 cuma jaga protokol kesehatan..,”balas E Rudiyanto.
“Sepengetahuan saya seharunya kita bisa membedakan dipasar dan kerumunan yg bagaimana..wkwkw…,”Tambah Rudi.
“Yang di maksud pak kadis itu jaga prokotol kesehatan jaga jarak,pake masker,cuci tangan..kan gitu ya pak kadis…,”jelas Chairul Chan.
“Ya spt itu, dan perhatikan instruksi walikota, klu kita semua longgar tdk menjaga instruksi walikota maka untuk melandai ke zona orange, kuning atau hijau adalah mimpi.
Semakin lama di zona merah semua akan merugi, maka perlu kerjasama dan pengertian semua lini dan sendi kehidupan…..,”lanjut Tri.
“Memang benar intruksi wali kota dalam.hal ini tentunya, harus memahami antara intruksi, himbauan, dan dimana tempat hal itu terjadi, maka harus paham akan Sebuah Kalimat yg tertulis..untuk mengartikan dalam tatanan negara, seperti halnya, kalimat Pasar, diskusi, pertemuan..dll..semua tinggal.l publik yg menilai, baik secara uu atau secara mau dibranahkan ke Politik…😎😎,”kata Rudi.
“Jangan saling menyalahkan, tapi meluruskan supaya zona kita bisa menurun, payungi instruksi walikota, patuhi protokol kesehatan, yang melanggar disentil, diberikan sangsi baik itu sangsi hukum ataupun sangsi sosial …….
Bantu Pemerintah untuk keadilan dan kesejahteraan masyarakat, tks,”tambah Tri Hendriyanto.
“Namun, sangat disayangkan percakapan melalui Whatsapp group yang notabene untuk pribadi, berbuntut statement E. Rudiyanto di beberapa media Online yang berjudul “Kadisporapar Metro Tidak Sejalan dengan Walikota Metro yang Baru”. Tambah Verry, Senin (21/06/2021).
Sementara itu, Hendi (Pedagang) yang dimaksud, saat di Konfirmasi Ia mengaku tidak pernah memberikan Statement. “Ya, memang saya ketemu dan ngobrol dengan W, tapi tidak ngobrol sejauh itu,”ujarnya.
Terpisahkan, Kepala Disporapar Tri Hendriyanto selaku pembina AWPI Kota Metro mengatakan, pihaknya akan mempelajari deliknya serta berkoordinasi dengan pimpinan untuk langkah selanjutnya.
“Ini pembunuhan Karakter, harusnya konfirmasi dulu. Toh, hubungan komunikasi dengan Walikota selama ini baik-baik saja,”tandasnya. (Tim)