Berita TerkiniDAERAHLAMPUNGPringsewuRegional

Proyek Disdik Pringsewu Disorot, Hasil Rehab Kelas Dinilai Jauh dari Layak

Pringsewu (Delikbuana) — Proyek rehabilitasi ruang kelas di SDN 2 Yogyakarta Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu, senilai Rp555 juta disorot tajam. Alih-alih menghadirkan ruang belajar yang layak, pekerjaan justru memunculkan dugaan kuat adanya pengerjaan asal-asalan dan potensi pemborosan anggaran.

Hasil penelusuran di lokasi memperlihatkan kondisi yang memprihatinkan. Tembok yang baru dua minggu selesai dikerjakan sudah dipenuhi retakan di berbagai titik, sebuah indikasi klasik lemahnya kualitas material atau minimnya pengawasan. Bahkan, pada beberapa sudut dinding, tampak jelas perbaikan hanya dilakukan sekadarnya.

Pantauan lebih dekat menunjukkan dinding lama yang sudah lapuk diduga tidak dibongkar total, melainkan hanya ditambal di beberapa bagian lalu dicat ulang untuk menutupi kerusakan.

Akibatnya, permukaan dinding bergelombang dan tidak rata, menegaskan bahwa pekerjaan jauh dari standar konstruksi yang seharusnya diterapkan untuk bangunan pendidikan.

Informasi dari papan proyek yang didapat menyebutkan bahwa kegiatan rehabilitasi ini merupakan proyek Dinas Pendidikan Kabupaten Pringsewu dengan nilai kontrak Rp550 juta dan dilaksanakan oleh CV Amar Afifah Perdana. Namun, kualitas pengerjaan di lapangan menimbulkan pertanyaan serius: kemana perginya standar mutu dan pengawasan.

Panji, penjaga sekolah, mengaku tak mengetahui apa pun terkait proses dan detail pelaksanaan proyek tersebut.

“Saya tidak tahu apa-apa, Pak, masalah rehab sekolah ini,” ujarnya singkat.

Warga mendesak Dinas Pendidikan serta aparat pengawasan turun tangan. Retakan pada bangunan baru bukan hanya menandakan dugaan ketidakprofesionalan pelaksana, tetapi juga mengancam keselamatan para siswa yang akan menggunakan ruangan tersebut.

Jika temuan ini dibiarkan, publik patut bertanya, apakah proyek pendidikan bernilai ratusan juta rupiah ini benar-benar dikerjakan untuk kepentingan siswa, atau sekadar formalitas laporan belaka. (Tim)

Related Articles

Back to top button